SEJARAH LINUX
Seorang mahasiswa berkebangsaan Filandia yang merupakan orang pertama yang menemukannya. Linus Torvalds, demikianlah nama penemunya. Tak heran jika Linux dipakai menjadi nama operating system seperti nama penemunya. Agustus 1991, Linus mengerjakan versi 0.01. Dan pada tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 5 October 1991, secara resmi meluncurkan versi 0.02.
SEJARAH UBUNTU
Ubuntu adalah ideologi etis Afrika Selatan yang berpusat pada kesetiaan masyarakat dan hubungan antara satu sama lain. Kata Ubuntu berasal dari bahasa Zulu dan Xhosa. Ubuntu (diucapkan "oo-BOON-too") dipandang sebagai konsep tradisional Afrika, yang dianggap sebagai salah satu asas pendirian republik baru Afrika Selatan dan terhubung dengan ide kebangkitan kembali Afrika.
Terjemahan singkat dari makna Ubuntu adalah "rasa perikemanusiaan terhadap orang lain". Terjemahan lainnya yaitu: "kepercayaan atas ikatan universal untuk saling berbagi yang menghubungkan seluruh umat manusia".
KOMPONEN DAN APLIKASI
Repositori perangkat lunak Ubuntu mengandung ribuan paket perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam empat “komponen”. Pengelompokkan dibuat berdasarkan jenis dukungan yang dapat diberikan dan apakah paket tersebut mengikuti Filosofi Perangkat Lunak Bebas. Komponen-komponen tersebut adalah “main”, “restricted”, “universe”, dan “multiverse”.Repositori perangkat lunak Ubuntu dibagi menjadi empat komponen (main, restricted, universe, dan multiverse) yang dibagi berdasarkan dukungan yang diberikan dan apakah perangkat lunak tersebut sesuai dengan tujuan yang ada dalam Filosofi Perangkat Lunak Bebas.Main
Komponen “main”
berisi aplikasi yang termasuk perangkat lunak bebas, dapat didistribusikan ulang dengan bebas, dan didukung penuh oleh tim Ubuntu. Dalam komponen ini terdapat aplikasi open source yang paling populer dan dapat dipercaya, yang sebagian besar sudah terinstal secara baku (default) saat Anda melakukan instalasi Ubuntu.
Perangkat lunak dalam komponen main berisi aplikasi yang dirasakan penting oleh pengembang Ubuntu, komunitas, dan pengguna; dan tim keamanan dan distribusi Ubuntu berniat mendukungnya. Kami yakin bahwa perangkat lunak dalam komponen main ini adalah perangkat lunak yang ibutuhkan oleh kebanyakan orang dalam membangun desktop yang fungsional atau server internet yang hanya menjalankan perangkat lunak open source.
Lisensi dari aplikasi haruslah bebas, tetapi komponen main dapat berisi firmware biner dan font pilihan yang tidak dapat dimodifikasi tanpa izin dari pemiliknya. Batasan yang ada pada semua kasus di atas tidak boleh membebani hak untuk melakukan distribusi ulang.
Multiverse
Komponen multiverse berisi perangkat lunak yang “tidak bebas” dalam artian lisensi yang disertakan pada perangkat lunak tersebut tidak sesuai dengan Kebijakan Lisensi pada Komponen “main”.
Merupakan tanggung jawab Anda untuk mengecek hak Anda dalam penggunaan suatu perangkat lunak sehingga sesuai dengan lisensi yang diberikan oleh pemegang hak cipta.
Perangkat lunak ini tidak didukung dan biasanya tidak dapat diperbaiki maupun diperbaharui. Risiko penggunaan Anda tanggung sendiri.
Minggu, 28 Februari 2010
Bore Up untuk Mendongkrak Tenaga Motor
Meningkatkan performa dan tenaga tunggangan besi dengan cara bore up saat ini menjadi pilihan para pemodifikasi motor. Dengan cara ini dianggap lebih hemat dan praktis.
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM)
Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda.
Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar.
Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM)
Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda.
Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar.
Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.
Dongkrak Mesin dengan TurboCharger
meningkatkan tenaga mesin bisa dilakukan dengan banyak cara dengan tingkat kerumitan dan biaya yang bervariasi. Dalam hal ini, ada baiknya untuk menyesuaikan perangkat penambah tenaga dengan rute yang paling sering dilewati. Sebagai bahan pertimbangan, dibawah ini dikenalkan bebarapa cara untuk menambah tenaga mesin.
Turbocharger:
Kerja sistem ini dengan memanfaatkan tekanan gas buang untuk meningkatkan tenaga mesin. Caranya, gas buang yang bersuhu dan tekanan tinggi dimasukkan kembali ke saluran intake mesin sehingga proses pembakaran lebih mudah dan kerja piston lebih ringan. Torsi dan akselerasi jauh lebih baik. Penambahan tenaganya bisa mencapai 100 daya kuda, bahkan lebih. Perangkat ini juga menghemat energi, karena campuran udara dan bahan bakar yang lebih homogen akan lebih cepat terbakar. Sistem ini bekerja baik disegala medan, di perkotaan yang macet, di pegunungan yang penuh tanjakan dan berkelok-kelok ataupun jalan antar kota yang datar dan lurus. Semakin banyak gas buang yang dihasilkan, semakin besar energi tambahan yang disuplai turbocharger. Itu sebabnya perangkat ini bekerja lebih baik pada putaran mesin tinggi.
Namun, ketika Turbo diaktifkan reaksinya terasa agak terlambat. Gejala ini dikenal sebagai turbo lag. Untuk mengurangi efek turbo lag, dikembangkan sistem turbocharger ganda dimana turbocharger pertama bereaksi pada putaran mesin rendah, sementara turbo lainnya bekerja pada putaran yang lebih tinggi. Pemasangan sistem ini, seringkali mengharuskan perubahan exhaust manifold dan juga penambahan perangkat intercooler sistem yang berfungsi menurunkan suhu udara yang masuk ke intake. Pemasangannya rumit dan membutuhkan biaya yang mahal.
Turbocharger:
Kerja sistem ini dengan memanfaatkan tekanan gas buang untuk meningkatkan tenaga mesin. Caranya, gas buang yang bersuhu dan tekanan tinggi dimasukkan kembali ke saluran intake mesin sehingga proses pembakaran lebih mudah dan kerja piston lebih ringan. Torsi dan akselerasi jauh lebih baik. Penambahan tenaganya bisa mencapai 100 daya kuda, bahkan lebih. Perangkat ini juga menghemat energi, karena campuran udara dan bahan bakar yang lebih homogen akan lebih cepat terbakar. Sistem ini bekerja baik disegala medan, di perkotaan yang macet, di pegunungan yang penuh tanjakan dan berkelok-kelok ataupun jalan antar kota yang datar dan lurus. Semakin banyak gas buang yang dihasilkan, semakin besar energi tambahan yang disuplai turbocharger. Itu sebabnya perangkat ini bekerja lebih baik pada putaran mesin tinggi.
Namun, ketika Turbo diaktifkan reaksinya terasa agak terlambat. Gejala ini dikenal sebagai turbo lag. Untuk mengurangi efek turbo lag, dikembangkan sistem turbocharger ganda dimana turbocharger pertama bereaksi pada putaran mesin rendah, sementara turbo lainnya bekerja pada putaran yang lebih tinggi. Pemasangan sistem ini, seringkali mengharuskan perubahan exhaust manifold dan juga penambahan perangkat intercooler sistem yang berfungsi menurunkan suhu udara yang masuk ke intake. Pemasangannya rumit dan membutuhkan biaya yang mahal.
Fungsi dan Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topic yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.
RAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIA/SARANA
1. Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh :
Ragam bahasa lisan Ragam bahasa tulis
1. Putri bilang kita harus pulang 1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang
2. Ayah lagi baca koran 2. Ayah sedang membaca koran
3. Saya tinggal di Bogor 3. Saya bertempat tinggal di Bogor
RAGAM BAHASA BERDASARKAN PENUTUR
1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
1) Ira mau nulis surat —– Ira mau menulis surat
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil ——– Saya akan menceritakan tentang Kancil.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi/formal, baik lisan maupun tulisan.
Bahasa baku dipakai dalam :
a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran;
b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat;
c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang;
d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya meliputi
a. tata bahasa yang mencakup bentuk dan susunan kata atau kalimat, pedomannya adalah buku Tata Bahasa Baku Indonesia;
b. kosa kata berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);
c. istilah kata berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah;
d. ejaan berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD);
e. lafal baku kriterianya adalah tidak menampakan kedaerahan.
RAGAM BAHASA MENURUT POKOK PERSOALAN ATAU BIDANG PEMAKAIAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, dan sebagainya.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.
RAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIA/SARANA
1. Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh :
Ragam bahasa lisan Ragam bahasa tulis
1. Putri bilang kita harus pulang 1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang
2. Ayah lagi baca koran 2. Ayah sedang membaca koran
3. Saya tinggal di Bogor 3. Saya bertempat tinggal di Bogor
RAGAM BAHASA BERDASARKAN PENUTUR
1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
1) Ira mau nulis surat —– Ira mau menulis surat
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil ——– Saya akan menceritakan tentang Kancil.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi/formal, baik lisan maupun tulisan.
Bahasa baku dipakai dalam :
a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran;
b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat;
c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang;
d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya meliputi
a. tata bahasa yang mencakup bentuk dan susunan kata atau kalimat, pedomannya adalah buku Tata Bahasa Baku Indonesia;
b. kosa kata berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);
c. istilah kata berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah;
d. ejaan berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD);
e. lafal baku kriterianya adalah tidak menampakan kedaerahan.
RAGAM BAHASA MENURUT POKOK PERSOALAN ATAU BIDANG PEMAKAIAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, dan sebagainya.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
MASA LALAKU
Dulu aku seorang anak dari keluarag yang kurang mampu, ayahku seorang petani yang hanya bias mencari penghasilan apabila sedang panen padi, tetapi jika musim panen belum tiba ayahku tidak mendapat hasil apa-apa, ia hanya membawa apa yang dia dapatkan untuk makan sehari-hari, walaupun keadaan ekonomi kami sulit, ayahku berusaha agar aku dan kakaku tetap melanjutkan sekolah, ia tidak ingin anaknya sampai putus sekolah karena tidak adanya biaya untuk membayar sekolah aku dan kakaku. aku dan kakaku umurnya hanya berbeda 2 (dua) tahun, jadi ayah tidak ingin salah satu dari kami putus sekolah.
Ibuku seorang penjual sayuran yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, terkadang jika sedang ramai pembelinya sayuran ibuku semua habis terjual, tetapi jika pembeli sepi atau hanya sedikit ibuku kadang pulang dengan tngan hampa. Aku dan kakaku mengerti akan keadaan keluarga kami, aku ingin sekali membantu ayah dan ibuku untuk bekrja atau membantu berjualan agar beban ayah dan ibuku tidak terlalu berat. biarlah kakaku yang bersekolah, dan aku berhenti sekolah agar bias mebantu ayah dan ibuku, tapi entah mengapa mereka tidak memperbolehkan ku, dan aku pun bertanya pada ayahku.
“ mengapa ayah tida memperbolehkan ku berhenti sekolah dan membantu ayah dan ibu?”
ayahku menjawabnya sambil memegang bahu kananku.
“anakku…., ayah tidak ingin anak-anak ayah seperti ayah dan ibu, ayah ingin melihat anak-anak ayah menjadi orang uang berhasil dan mempunyai masa depan yang cerah.”
Ia berkata, seraya ia tidak ingin aku merasakan seperti apa yang mereka rasakan, tapi aku tetap ingin membantu ayah dan ibuku, dan mereka pun memberi nasehat.
“ ayah dan ibu memperbolehkan kalian membantu bertani atau berjualan, tetapi sehabis pulang sekolah dan selesai mengerjakan pekerjaan rumah.”
Dan aku menjawab :” baiklah jika ayah ingin seperti itu, aku dan kakak akan embantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami pun akan belajar dengan sungguh-sungguh agar ayah dan ibu bias melihat kami menjadi orang yang berhasil.”
Akhinya aku dan kakaku membantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami tidak pernah bermain seperti anak-anak lainnya yang bias bermain sehabis pulang sekolah karena aku dan kakaku membantu ibu berjualan, tapi walau bagai manapun aku tetap bersyukur mempunyai orang tua yang sangat saying pada aku dan kakaku, aku sangat bangga mempunyai orang tua seperti mereka yang rela bekerja keras demi anaknya agar dapat melihat anak-anak mereka menjadi lebih baik masa depannya, sampai-sampai mereka jual sawah atau ladingnya untuk biaya sekolah kami,
Aku biasa bersekolah sampai aku lulus sma, aku sangat senang mendapat nilai yang memuaskan, karena aku giat belajar, aku mencoba mencari pekerjaan, membawa surat lamaran kerja ke bank-bank dan ke toko-toko agar aku bias dapat bekerja dan membahagiakan kedua orang tuaku.
Kini aku dan kakaku telah mendapat pekerjaan yang layak dan mendapatkan penghasilan yang tetap, aku ingin membahagiakan mereka bagaimana pun caranya, ku suruh orang tua aku agar tidak bertani dan berjualan lagi, biarkan aku dan kakaku yang bekerja, dan ayahku berkata.
“ ayah senang kalian telah mendapatkan pekerjaan ayah bangga mempunyai anak seperti kalian yang bias mengerti keadaan keluarga kita.”
Dan ayahku berpesan kepda aku dan kakaku
“ jangan pernah malas bekerja jika ingin menjadi orang yang berhasil.”
Dan aku pun menjawab
“ kami juga bangga mempunyai orang tua seperti kalian, karena ayah dan ibu kami seperti sekarang, kini waktunya kami untuk membalas budi atas apa yang telah kalian berikan kepada kami.”
Aku akan memberikan yang terbaik untuk ayah dan ibuku agar mereka senang, sampai kapan pun aku tidak akan lupakan masa laluku, karena dari sinilah aku bias tau betapa sulit mencari uang, dan aku bias merasakan derita orang yang kurang mampu, karena mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi, tapi aku tidak suka kepada orang yang malas-malasan yang ingin mendapatkan uang tetapi mereka tidak ingin berusaha.
Mungkin masa laluku akan menjadi pelajaran untuk aku dikala aku mempunyai anak, aku akan mengajarkan agar mereka harus tetap berusaha untuk dapat mewujudkan apa yang mereka inginkan, dan agar mereka tidak menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak ada gunanya, karena banyak orang yang membutuhkan, dan aku tidak akan pernah melupakan jasa-jasa yang telah ayah dan ibuku, dan atas nasehat-nasehat yang telah mereka berikan kepada aku dan kakaku, terima kasih ayah dan ibu aku akan membuat kalian bahagia.
Ibuku seorang penjual sayuran yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, terkadang jika sedang ramai pembelinya sayuran ibuku semua habis terjual, tetapi jika pembeli sepi atau hanya sedikit ibuku kadang pulang dengan tngan hampa. Aku dan kakaku mengerti akan keadaan keluarga kami, aku ingin sekali membantu ayah dan ibuku untuk bekrja atau membantu berjualan agar beban ayah dan ibuku tidak terlalu berat. biarlah kakaku yang bersekolah, dan aku berhenti sekolah agar bias mebantu ayah dan ibuku, tapi entah mengapa mereka tidak memperbolehkan ku, dan aku pun bertanya pada ayahku.
“ mengapa ayah tida memperbolehkan ku berhenti sekolah dan membantu ayah dan ibu?”
ayahku menjawabnya sambil memegang bahu kananku.
“anakku…., ayah tidak ingin anak-anak ayah seperti ayah dan ibu, ayah ingin melihat anak-anak ayah menjadi orang uang berhasil dan mempunyai masa depan yang cerah.”
Ia berkata, seraya ia tidak ingin aku merasakan seperti apa yang mereka rasakan, tapi aku tetap ingin membantu ayah dan ibuku, dan mereka pun memberi nasehat.
“ ayah dan ibu memperbolehkan kalian membantu bertani atau berjualan, tetapi sehabis pulang sekolah dan selesai mengerjakan pekerjaan rumah.”
Dan aku menjawab :” baiklah jika ayah ingin seperti itu, aku dan kakak akan embantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami pun akan belajar dengan sungguh-sungguh agar ayah dan ibu bias melihat kami menjadi orang yang berhasil.”
Akhinya aku dan kakaku membantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami tidak pernah bermain seperti anak-anak lainnya yang bias bermain sehabis pulang sekolah karena aku dan kakaku membantu ibu berjualan, tapi walau bagai manapun aku tetap bersyukur mempunyai orang tua yang sangat saying pada aku dan kakaku, aku sangat bangga mempunyai orang tua seperti mereka yang rela bekerja keras demi anaknya agar dapat melihat anak-anak mereka menjadi lebih baik masa depannya, sampai-sampai mereka jual sawah atau ladingnya untuk biaya sekolah kami,
Aku biasa bersekolah sampai aku lulus sma, aku sangat senang mendapat nilai yang memuaskan, karena aku giat belajar, aku mencoba mencari pekerjaan, membawa surat lamaran kerja ke bank-bank dan ke toko-toko agar aku bias dapat bekerja dan membahagiakan kedua orang tuaku.
Kini aku dan kakaku telah mendapat pekerjaan yang layak dan mendapatkan penghasilan yang tetap, aku ingin membahagiakan mereka bagaimana pun caranya, ku suruh orang tua aku agar tidak bertani dan berjualan lagi, biarkan aku dan kakaku yang bekerja, dan ayahku berkata.
“ ayah senang kalian telah mendapatkan pekerjaan ayah bangga mempunyai anak seperti kalian yang bias mengerti keadaan keluarga kita.”
Dan ayahku berpesan kepda aku dan kakaku
“ jangan pernah malas bekerja jika ingin menjadi orang yang berhasil.”
Dan aku pun menjawab
“ kami juga bangga mempunyai orang tua seperti kalian, karena ayah dan ibu kami seperti sekarang, kini waktunya kami untuk membalas budi atas apa yang telah kalian berikan kepada kami.”
Aku akan memberikan yang terbaik untuk ayah dan ibuku agar mereka senang, sampai kapan pun aku tidak akan lupakan masa laluku, karena dari sinilah aku bias tau betapa sulit mencari uang, dan aku bias merasakan derita orang yang kurang mampu, karena mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi, tapi aku tidak suka kepada orang yang malas-malasan yang ingin mendapatkan uang tetapi mereka tidak ingin berusaha.
Mungkin masa laluku akan menjadi pelajaran untuk aku dikala aku mempunyai anak, aku akan mengajarkan agar mereka harus tetap berusaha untuk dapat mewujudkan apa yang mereka inginkan, dan agar mereka tidak menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak ada gunanya, karena banyak orang yang membutuhkan, dan aku tidak akan pernah melupakan jasa-jasa yang telah ayah dan ibuku, dan atas nasehat-nasehat yang telah mereka berikan kepada aku dan kakaku, terima kasih ayah dan ibu aku akan membuat kalian bahagia.
Minggu, 21 Februari 2010
windows vista
Windows Vista adalah versi terbaru Microsoft Windows, sistem operasi berbasis grafis dari Microsoft yang digunakan pada komputer pribadi (PC), baik untuk pengguna rumahan maupun bisnis, pada komputer laptop, maupun media center.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini berjarak lebih dari lima tahun sejak peluncuran Windows XP pada 25 Oktober 2001.
Pembangunan
Microsoft pertama kalinya mengumumkan "Longhorn" pada bulan Juli 2001, bahkan sebelum peluncuran Windows XP pada bulan Oktober tahun yang sama. Pada awalnya, Longhorn diharapkan untuk mulai dijual pada kisaran tahun 2003 sebagai batu loncatan di antara Windows XP dan "Blackcomb" (sekarang dikenal sebagai "Windows 7"). Secara bertahap, "Longhorn" nyatanya dibangun dengan banyak fitur-fitur dan teknologi baru dari "Blackcomb", sehingga tanggal peluncurannya pun berkali-kali diundur. Microsoft kemudian mengumumkan pada 27 Agustus 2004 bahwa Perusahaan itu melakukan perubahan yang signifikan. Pembangunan "Longhorn" diulang kembali dan didasarkan pada basis program Windows Server 2003. Beberapa fitur yang sebelumnya diumumkan, seperti WinFS, pun dibatalkan.
Setelah "Longhorn" dinamai menjadi Windows Vista, sebuah uji-beta program dimulai, melibatkan ratusan ribu sukarelawan dan perusahaan. Pada September 2005, Microsoft mulai meluncurkan Community Technology Previews (CTP) secara reguler bagi para penguji-beta. Rilis yang pertama adalah build 5219, didistribusikan bagi undangan yang hadir pada Microsoft Professional Developers Conference (PDC) 2005, dan juga dirilis bagi para penguji Microsoft Beta dan para pelanggan MSDN.
Teknologi Inti
Windows Vista dimaksudkan untuk diluncurkan sebagai produk berbasis-teknologi, sebagai sistem yang solid yang mencakup teknologi-teknologi baru tingkat tinggi. Banyak di antaranya merupakan teknologi yang berkaitan dengan bagaimana sistem berfungsi, yang bekerja di belakang layar dan tidak terlihat oleh pengguna akhir.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini berjarak lebih dari lima tahun sejak peluncuran Windows XP pada 25 Oktober 2001.
Pembangunan
Microsoft pertama kalinya mengumumkan "Longhorn" pada bulan Juli 2001, bahkan sebelum peluncuran Windows XP pada bulan Oktober tahun yang sama. Pada awalnya, Longhorn diharapkan untuk mulai dijual pada kisaran tahun 2003 sebagai batu loncatan di antara Windows XP dan "Blackcomb" (sekarang dikenal sebagai "Windows 7"). Secara bertahap, "Longhorn" nyatanya dibangun dengan banyak fitur-fitur dan teknologi baru dari "Blackcomb", sehingga tanggal peluncurannya pun berkali-kali diundur. Microsoft kemudian mengumumkan pada 27 Agustus 2004 bahwa Perusahaan itu melakukan perubahan yang signifikan. Pembangunan "Longhorn" diulang kembali dan didasarkan pada basis program Windows Server 2003. Beberapa fitur yang sebelumnya diumumkan, seperti WinFS, pun dibatalkan.
Setelah "Longhorn" dinamai menjadi Windows Vista, sebuah uji-beta program dimulai, melibatkan ratusan ribu sukarelawan dan perusahaan. Pada September 2005, Microsoft mulai meluncurkan Community Technology Previews (CTP) secara reguler bagi para penguji-beta. Rilis yang pertama adalah build 5219, didistribusikan bagi undangan yang hadir pada Microsoft Professional Developers Conference (PDC) 2005, dan juga dirilis bagi para penguji Microsoft Beta dan para pelanggan MSDN.
Teknologi Inti
Windows Vista dimaksudkan untuk diluncurkan sebagai produk berbasis-teknologi, sebagai sistem yang solid yang mencakup teknologi-teknologi baru tingkat tinggi. Banyak di antaranya merupakan teknologi yang berkaitan dengan bagaimana sistem berfungsi, yang bekerja di belakang layar dan tidak terlihat oleh pengguna akhir.
Langganan:
Postingan (Atom)