Minggu, 28 Februari 2010

MASA LALAKU

Dulu aku seorang anak dari keluarag yang kurang mampu, ayahku seorang petani yang hanya bias mencari penghasilan apabila sedang panen padi, tetapi jika musim panen belum tiba ayahku tidak mendapat hasil apa-apa, ia hanya membawa apa yang dia dapatkan untuk makan sehari-hari, walaupun keadaan ekonomi kami sulit, ayahku berusaha agar aku dan kakaku tetap melanjutkan sekolah, ia tidak ingin anaknya sampai putus sekolah karena tidak adanya biaya untuk membayar sekolah aku dan kakaku. aku dan kakaku umurnya hanya berbeda 2 (dua) tahun, jadi ayah tidak ingin salah satu dari kami putus sekolah.
Ibuku seorang penjual sayuran yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, terkadang jika sedang ramai pembelinya sayuran ibuku semua habis terjual, tetapi jika pembeli sepi atau hanya sedikit ibuku kadang pulang dengan tngan hampa. Aku dan kakaku mengerti akan keadaan keluarga kami, aku ingin sekali membantu ayah dan ibuku untuk bekrja atau membantu berjualan agar beban ayah dan ibuku tidak terlalu berat. biarlah kakaku yang bersekolah, dan aku berhenti sekolah agar bias mebantu ayah dan ibuku, tapi entah mengapa mereka tidak memperbolehkan ku, dan aku pun bertanya pada ayahku.
“ mengapa ayah tida memperbolehkan ku berhenti sekolah dan membantu ayah dan ibu?”
ayahku menjawabnya sambil memegang bahu kananku.
“anakku…., ayah tidak ingin anak-anak ayah seperti ayah dan ibu, ayah ingin melihat anak-anak ayah menjadi orang uang berhasil dan mempunyai masa depan yang cerah.”
Ia berkata, seraya ia tidak ingin aku merasakan seperti apa yang mereka rasakan, tapi aku tetap ingin membantu ayah dan ibuku, dan mereka pun memberi nasehat.
“ ayah dan ibu memperbolehkan kalian membantu bertani atau berjualan, tetapi sehabis pulang sekolah dan selesai mengerjakan pekerjaan rumah.”
Dan aku menjawab :” baiklah jika ayah ingin seperti itu, aku dan kakak akan embantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami pun akan belajar dengan sungguh-sungguh agar ayah dan ibu bias melihat kami menjadi orang yang berhasil.”
Akhinya aku dan kakaku membantu ayah dan ibu sehabis pulang sekolah, kami tidak pernah bermain seperti anak-anak lainnya yang bias bermain sehabis pulang sekolah karena aku dan kakaku membantu ibu berjualan, tapi walau bagai manapun aku tetap bersyukur mempunyai orang tua yang sangat saying pada aku dan kakaku, aku sangat bangga mempunyai orang tua seperti mereka yang rela bekerja keras demi anaknya agar dapat melihat anak-anak mereka menjadi lebih baik masa depannya, sampai-sampai mereka jual sawah atau ladingnya untuk biaya sekolah kami,
Aku biasa bersekolah sampai aku lulus sma, aku sangat senang mendapat nilai yang memuaskan, karena aku giat belajar, aku mencoba mencari pekerjaan, membawa surat lamaran kerja ke bank-bank dan ke toko-toko agar aku bias dapat bekerja dan membahagiakan kedua orang tuaku.
Kini aku dan kakaku telah mendapat pekerjaan yang layak dan mendapatkan penghasilan yang tetap, aku ingin membahagiakan mereka bagaimana pun caranya, ku suruh orang tua aku agar tidak bertani dan berjualan lagi, biarkan aku dan kakaku yang bekerja, dan ayahku berkata.
“ ayah senang kalian telah mendapatkan pekerjaan ayah bangga mempunyai anak seperti kalian yang bias mengerti keadaan keluarga kita.”
Dan ayahku berpesan kepda aku dan kakaku
“ jangan pernah malas bekerja jika ingin menjadi orang yang berhasil.”
Dan aku pun menjawab
“ kami juga bangga mempunyai orang tua seperti kalian, karena ayah dan ibu kami seperti sekarang, kini waktunya kami untuk membalas budi atas apa yang telah kalian berikan kepada kami.”
Aku akan memberikan yang terbaik untuk ayah dan ibuku agar mereka senang, sampai kapan pun aku tidak akan lupakan masa laluku, karena dari sinilah aku bias tau betapa sulit mencari uang, dan aku bias merasakan derita orang yang kurang mampu, karena mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi, tapi aku tidak suka kepada orang yang malas-malasan yang ingin mendapatkan uang tetapi mereka tidak ingin berusaha.
Mungkin masa laluku akan menjadi pelajaran untuk aku dikala aku mempunyai anak, aku akan mengajarkan agar mereka harus tetap berusaha untuk dapat mewujudkan apa yang mereka inginkan, dan agar mereka tidak menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak ada gunanya, karena banyak orang yang membutuhkan, dan aku tidak akan pernah melupakan jasa-jasa yang telah ayah dan ibuku, dan atas nasehat-nasehat yang telah mereka berikan kepada aku dan kakaku, terima kasih ayah dan ibu aku akan membuat kalian bahagia.